Tim jagawana gunung kawakan mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan para pendaki yang tersesat, memecahkan misteri yang menghantui, dan melindungi Taman Nasional Jirisan.
Jagawana taman yang baru direkrut, Kang Hyeon-jo, dikirim untuk mencari seorang remaja yang hilang di Taman Nasional Jirisan, tetapi ia terhalang oleh badai.
Saat mengejar orang yang mencurigakan di gunung, Hyeon-jo bertemu seorang pria yang sedang mencari jasad ayahnya. Keduanya melanjutkan pendakian berisiko bersama-sama.
Para jagawana menghentikan upacara perdukunan dan seorang gadis menyampaikan pesan misterius kepada Hyeon-jo. Tim mendapatkan laporan bahwa seorang wanita tua menghilang.
Seo I-gang melihat kejadian menyeramkan dalam sebuah rekaman video. Pada tahun 2018, tim disalahkan secara tidak adil atas kematian seorang penduduk desa.
I-gang memberi tahu Hyeon-jo bahwa ia melihat orang dengan tanda goresan di tangan. Ia menduga orang itu mungkin adalah pengebomnya. Para jagawana mencari Lee Yang-seon.
Taman tertutup salju. I-gang mengetahui bahwa seseorang dengan nama yang sama seperti cinta pertamanya akan datang mengambil barang. Sebuah mobil mencurigakan mendekat.
I-gang menyadari jiwa Hyeon-jo bergentayangan di gunung. Di tahun 2019, Hyeon-jo mendapat penglihatan tentang kebakaran. Keduanya dalam bahaya di tempat yang berbeda.
Setelah sebuah upaya penyelamatan, Hyeon-jo mengetahui bahwa ada seseorang yang mencoba membunuhnya dan menyadari bahwa pembunuhan baru-baru ini bukanlah suatu kebetulan.
Lee Da-won hilang. Para jagawana pergi mencari dan menemukan ponsel Da-won, yang berisi rekaman suara mencurigakan dengan orang yang tak disangka-sangka.
Polisi menemukan seorang pria tergeletak syok di jalan. I-gang dan Hyeon-jo, yang tersesat dalam perjalanan ke desa, melihat cahaya menyeramkan di kegelapan.
Cho Dae-jin ditangkap sebagai tersangka dalam kasus kematian Da-won. I-gang mendapat firasat yang kuat bahwa salah satu jagawana sebenarnya adalah pembunuhnya.
Para jagawana mencari kelompok pendaki yang terjebak di taman karena hujan deras. I-gang bertemu dengan seorang penyintas banjir tahun 1995 yang menewaskan orang tuanya.
Hujan menimbulkan beberapa korban jiwa. Mendapati bahwa kecelakaan di jembatan itu disengaja, Hyeon-jo pun kemudian menyelidiki hubungan di antara para korban.
Di Desa Geomeundarigol, Hyeon-jo menangkap seorang pria mencurigakan bersarung tangan hitam. Setelah mendengar kesaksiannya, Hyeon-jo mulai mencurigai orang lain.
Keluarga Hyeon-jo memutuskan untuk mematikan sistem pendukung kehidupannya. Para jagawana mencari orang-orang yang terkait dengan desa itu. I-gang mendapat pencerahan.
Setelah kebenaran akhirnya terungkap, I-gang mencecar pelaku. Si tersangka pergi untuk menyembunyikan beberapa bukti, tetapi malah bertemu dengan jiwa Hyeon-jo di sana.